Tidak semua makanan berlemak itu rendah nutrisi dan membuat berat badan semakin bertambah. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa ada beberapa makanan berlemak yang kaya akan nutrisi. Berikut beberapa makanan yang berlemak tinggi namun kaya akan nutrisi seperti dikutip dari Time of India.
Keju
Menurut ahli gizi, Deepshikha Agarwal, kwju adalah sumber kalsium, dan juga merupakan sumber fosfor yang baik untuk gigi dan tulang yang kuat. Selain itu keju juga mampu meningkatkan kinerja otak anak.
Kandungan zinc yang terkandung di dalam keju baik untuk kulit, kekebalan tubuh dan kesuburan. Selain itu, riboflavin, vitamin B12 dan vitamin A berguna untuk kesehatan mata dan memberikan tambahan energi. Satu potong keju setelah makan akan menetralisasi kadar asam di mulut dan meningkatkan produksi air liur yang membantu mencegah kerusakan gigi.
Namun jangan lupakan kandungan lemak yang tinggi di dalam keju, jangan mengonsumsinya secara berlebihan.
Popcorn
Catherine Collins, kepala ahli gizi di rumah sakit St George's, London, mengatakan, sebuah porsi kecil popcorn setara dengan satu porsi setiap hari beras merah.
Senada dengan Catherine, Dr Nupur Krishnan, ahli gizi dari India menambahkan, popcorn mengandung lebih banyak serat ketimbang biji bunga matahari, membuat Anda merasa kenyang untuk waktu yang lama, serta menyeimbangkan kadar gula dalam darah. Menariknya, ini membuat Anda merasa malas mengonsumsi makanan manis."
Tetapi bagi orang yang memiliki diabetes sebaiknya menjauhi mengonsumsi popcorn karena kadar Glycemic Index (GI) tinggi. Agar berat badan tidak bertambah dan baik dikonsumsi oleh orang yang menderita diabetes, makanlah popcorn tanpa garam dan saus karamel yang berlebihan.
Selai kacang
Camilan ini merupakan sumber protein dan serat yang sangat baik untuk kesehatan usus dan juga mengandung folat yang dapat melindungi Anda dari penyakit serius seperti kanker usus dan jantung.
Bahkan, para peneliti di Harvard Medical School baru-baru ini melaporkan bahwa mengemil selai kacang lima kali dalam seminggu, dapat mengurangi risiko serangan jantung.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar