Senin, 05 September 2011

Sekilas Mengenal Jenis-Jenis Susu


Berbagai jenis susu banyak dikonsumsi orang baik yang berasal dari hewani atau pun nabati. Sebelum memilih susu mana yang diperlukan, ketahui terlebih dahulu nutrisi yang dimiliki dari tiap susu.

“Memang ada berbagai macam variasi susu yang masing-masing memiliki kandungan gizi tertentu,” ujar Jeannie Gazzaniga-Moloo selaku ahli nutrisi dari California State University di Sacramento, seperti dikutip dari LiveScience, Selasa (12/7/2011).

Sebagian besar produk susu ini ada yang telah diperkaya oleh vitamin D dan ada beberapa produk non-susu yang memiliki rasa seperti susu sehingga bisa menjadi alternatif terutama bagi yang memiliki masalah dalam mencerna laktosa.

Dalam membantu memutuskan dan memilih susu mana yang terbaik, perhatikan kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya yaitu:

Susu sapi
Susu sapi diketahui memiliki jumlah kalsium paling banyak dan memiliki kandungan protein dua kali lipat dibanding jenis susu lainnya. Jenis susu sapi ada dua yaitu whole (lengkap) dengan kandungan kalori dan lemak total yang lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi skim.

Tapi bagi orang yang tidak bisa mencerna laktosa (intoleransi laktosa) maka sebaiknya hindari susu sapi. Gejala yang muncul dari intoleransi laktosa adalah nyeri perut, gas, kembung atau diare.

Susu kedelai
Susu ini dihasilkan dari kedelai yang direndam lalu digiling dan diperas. Susu ini kaya akan protein, kalsium dan tidak memiliki lemak jenuh. Susu ini bisa menjadi alternatif bagi orang yang memiliki intoleransi laktosa. Tapi umumnya susu ini memiliki rasa yang kurang enak serta kandungan kalori sedikit.

Susu kambing
Susu kambing umumnya lebih mudah dicerna karena ia memiliki beberapa molekul protein yang berbeda dengan susu sapi. Susu kambing juga diketahui memiliki kalsium yang banyak serta kandungan triptofan dan asam amino esensial yang lebih banyak.

Tapi susu kambing tetap mengandung laktosa sehingga sulit dikonsumsi oleh orang dengan intoleransi laktosa, serta memiliki rasa yang merupakan kombinasi antara manis dan asin. Selain itu susu ini umumnya memiliki bau yang cukup kuat.

Susu mentah
Susu mentah adalah susu dari sapi, kambing atau domba yang tidak dipasteurisasi, sehingga ia berasal langsung dari alam tanpa proses pengolahan dan dipercaya mengandung lebih banyak nutrisi. Tapi susu ini berisiko masih mengandung beberapa bakteri seperti Salmonella, E.coli dan Listeria.

Susu organik
Susu organik merupakan susu yang diproduksi tanpa tambahan hormon pertumbuhan, antibiotik, pestisida atau pupuk sintetis. Harga yang ditawarkan bisa mencapai 2 kali lipat dibanding susu non-organik. Tapi Gazzaniga-Moloo menuturkan manfaat kesehatan yang didapatkan tidak terlalu berbeda secara signifikan dibanding susu biasa.

Susu almond
Susu ini terbuat dari almond bubuk yang dicampur dengan air serta pemanis dan telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Susu almond juga mengandung berbagai macam vitamin, mineral dan lemak yang sebanding sehingga bisa menjadi alternatif bagi orang yang alergi susu.

Tapi protein yang terkandung di dalam susu almond jauh lebih sedikit dibanding susu sapi dan kambing, dan susu ini tidak cocok diberikan untuk orang yang alergi kacang-kacangan serta kekurangan vitamin B.

Susu unta
Susu unta bisa menjadi tambahan pangan yang berguna karena mengandung kalsium dan vitamin B serta memiliki kadar lemak jenuh yang lebih sedikit dibanding susu sapi, serta tidak mengandung dua alergen kuat yang selama ini ditemukan dalam susu sapi. Susu ini memiliki rasa yang sedikit lebih asin dibandingkan susu lainnya dan seringkali diproduksi sebagai keju.

Susu kuda liar
Susu kuda bagus untuk pencernaan karena rantai proteinnya yang lebih mudah dicerna tubuh. Dengan pencernaan yang sehat maka orang akan menjadi lebih fit. Selain itu susu kud aliar juga mengandung protein, karbohidrat, laktosa, lemak, kalsium dan mineral seperti kalium dan magnesium.

Sedangkan manfaat susu kuda liar yang bisa menambah kejantanan hingga kini belum terbukti karena belum ada penelitian mengenai hal tersebut, jadi tidak ada data ilmiahnya.

Sumber

Baca Juga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar