Pemprov DKI telah mengumumkan akan mengganti proyek monorel yang tidak jadi dibangun dengan busway layang. Untuk itu, Pemprov DKI setidaknya akan menyediakan sebanyak 50 unit bus gandeng dalam proyek tersebut.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Udar Pristono, yang mengatakan 50 unit bus gandeng yang disediakan tersebut berkapasitas 180 orang. Dengan disediakannya 50 unit bus, pihaknya berharap jarak antar bus sekitar tiga menit sehingga penumpang tidak perlu menunggu terlalu lama di halte. "Tarifnya sekitar Rp 6.000 sampai Rp 8.000. Tetapi tentu saja ada subsidi yang diberikan seperti bus Transjakarta yang sudah beroperasi saat ini," ujar Pristono, Kamis (22/9/2011).
Pristono menjelaskan diprediksi busway layang ini dapat mengangkut sekitar 45 ribu penumpang perhari. Menurutnya diperkirakan pada 20 tahun mendatang akan ada pertumbuhan signifikan penumpang busway yang mencapai 218.565 penumpang perhari pada tahun 2035.
Sementara untuk halte yang akan disediakan diantaranya seperti di Polda Metro Jaya, SCBD, Bank Niaga, Bunderan Senayan, Gelora Bung Karno, Plasa Senayan, Palmerah, Pejompongan, Karet, Sudirman, Setiabudi Utara, Kuningan Madya, GOR Sumantri Casablanca, Kementerian Kesehatan, Kuningan Timur, dan Satria Mandala.
"Pembangunan rencananya akan dimulai awal 2012 dan ditargetkan selesai 2014. Haltenya akan ada di atas dan penumpang naik turun pakai tangga. Keuntungan mengganti monorel menjadi bus seperti tak perlu membuat manajemen baru dan bisa melanjutkan manajemen Badan Layanan Usaha (BLU) Transjakarta, dan meminimalisir panjang jalur transit yang harus dilalui orang," ucapnya.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar